skip to main | skip to sidebar

Jurisblog

  • Entries (RSS)
  • Comments (RSS)
  • Home
  • About Us
  • Archives
  • Contact Us

Jumat, 02 Desember 2011

Diposting oleh juristianda di 04.22

Aku Ingin Mencintaimu Dengan Sederhana

Penulis : Inayati


Aku memandang kalender yang terletak di meja dengan kesal. Sabtu, 30 Maret 2002, hari ulang tahun perkawinan kami yang ketiga. Dan untuk ketiga kalinya pula Aa’ lupa. Ulang tahun pertama, Aa’ lupa karena harus rapat dengan direksi untuk menyelesaikan beberapa masalah keuangan perusahaan. Sebagai Direktur keuangan, Aa’ memang berkewajiban menyelesaikan masalah tersebut. Baiklah, aku maklum. Persoalan saat itu memang lumayan pelik.
Ulang tahun kedua, Aa’ harus keluar kota untuk melakukan presentasi. Kesibukannya membuatnya lupa. Dan setelah minta maaf, waktu aku menyatakan kekesalanku, dengan kalem ia menyahut,” Dik, toh aku sudah membuktikan cintaku sepanjang tahun. Hari itu tidak dirayakan kan tidak apa-apa. Cinta kan tidak butuh upacara…”
Sekarang, pagi-pagi ia sudah pamit ke kantor karena harus menyiapkan beberapa dokumen rapat. Ia pamit saat aku berada di kamar mandi. Aku memang sengaja tidak mengingatkannya tentang ulang tahun perkawinan kami. Aku ingin mengujinya, apakah ia ingat atau tidak kali ini. Nyatanya? Aku menarik napas panjang.
Heran, apa sih susahnya mengingat hari ulang tahun perkawinan sendiri? Aku mendengus kesal. Aa’ memang berbeda dengan aku. Ia kalem dan tidak ekspresif, apalagi romantis. Maka, tidak pernah ada bunga pada momen-momen istimewa atau puisi yang dituliskan di selembar kertas merah muda seperti yang sering kubayangkan saat sebelum aku menikah.
Sedangkan aku, ekspresif dan romantis. Aku selalu memberinya hadiah dengan kata-kata manis setiap hari ulang tahunnya. Aku juga tidak lupa mengucapkan berpuluh kali kata I love you setiap minggu. Mengirim pesan, bahkan puisi lewat sms saat ia keluar kota. Pokoknya, bagiku cinta harus diekspresikan dengan jelas. Karena kejelasan juga bagian dari cinta.
Aku tahu, kalau aku mencintai Aa’, aku harus menerimanya apa adanya. Tetapi, masak sih orang tidak mau berubah dan belajar? Bukankah aku sudah mengajarinya untuk bersikap lebih romantis? Ah, pokoknya aku kesal titik. Dan semua menjadi tidak menyenangkan bagiku. Aku uring-uringan. Aa’ jadi benar-benar menyebalkan di mataku. Aku mulai menghitung-hitung waktu dan perhatian yang diberikannya kepadaku dalam tiga tahun perkawinan kami. Tidak ada akhir minggu yang santai. Jarang sekali kami sempat pergi berdua untuk makan malam di luar. Waktu luang biasanya dihabiskannya untuk tidur sepanjang hari. Jadilah aku manyun sendiri hampir setiap hari minggu dan cuma bisa memandangnya mendengkur dengan manis di tempat tidur.
Rasa kesalku semakin menjadi. Apalagi, hubungan kami seminggu ini memang sedang tidak baik. Kami berdua sama-sama letih. Pekerjaan yang bertumpuk di tempat tugas kami masing-masing membuat kami bertemu di rumah dalam keadaan sama-sama letih dan mudah tersinggung satu sama lain. Jadilah, beberapa kali kami bertengkar minggu ini.
Sebenarnya, hari ini aku sudah mengosongkan semua jadual kegiatanku. Aku ingin berdua saja dengannya hari ini dan melakukan berbagai hal menyenangkan. Mestinya, Sabtu ini ia libur. Tetapi, begitulah Aa’. Sulit sekali baginya meninggalkan pekerjaannya, bahkan pada akhir pekan seperti ini. Mungkin, karena kami belum mempunyai anak. Sehingga ia tidak merasa perlu untuk meluangkan waktu pada akhir pekan seperti ini.
”Hen, kamu yakin mau menerima lamaran A’ Ridwan?” Diah sahabatku menatapku heran. ”Kakakku itu enggak romantis, lho. Tidak seperti suami romantis yang sering kau bayangkan. Dia itu tipe laki-laki serius yang hobinya bekerja keras. Baik sih, soleh, setia… Tapi enggak humoris. Pokoknya, hidup sama dia itu datar. Rutin dan membosankan. Isinya cuma kerja, kerja dan kerja…” Diah menyambung panjang lebar. Aku cuma senyum-senyum saja saat itu. Aa’ memang menanyakan kesediaanku untuk menerima lamaranku lewat Diah.
”Kamu kok gitu, sih? Enggak senang ya kalau aku jadi kakak iparmu?” tanyaku sambil cemberut. Diah tertawa melihatku. ”Yah, yang seperti ini mah tidak akan dilayani. Paling ditinggal pergi sama A’ Ridwan.” Diah tertawa geli. ”Kamu belum tahu kakakku, sih!” Tetapi, apapun kata Diah, aku telah bertekad untuk menerima lamaran Aa’. Aku yakin kami bisa saling menyesuaikan diri. Toh ia laki-laki yang baik. Itu sudah lebih dari cukup buatku.
Minggu-minggu pertama setelah perkawinan kami tidak banyak masalah berarti. Seperti layaknya pengantin baru, Aa’ berusaha romantis. Dan aku senang. Tetapi, semua berakhir saat masa cutinya berakhir. Ia segera berkutat dengan segala kesibukannya, tujuh hari dalam seminggu. Hampir tidak ada waktu yang tersisa untukku. Ceritaku yang antusias sering hanya ditanggapinya dengan ehm, oh, begitu ya… Itupun sambil terkantuk-kantuk memeluk guling. Dan, aku yang telah berjam-jam menunggunya untuk bercerita lantas kehilangan selera untuk melanjutkan cerita.
Begitulah… aku berusaha mengerti dan menerimanya. Tetapi pagi ini, kekesalanku kepadanya benar-benar mencapai puncaknya. Aku izin ke rumah ibu. Kukirim sms singkat kepadanya. Kutunggu. Satu jam kemudian baru kuterima jawabannya. Maaf, aku sedang rapat. Hati-hati. Salam untuk Ibu. Tuh, kan. Lihat. Bahkan ia membutuhkan waktu satu jam untuk membalas smsku. Rapat, presentasi, laporan keuangan, itulah saingan yang merebut perhatian suamiku.
Aku langsung masuk ke bekas kamarku yang sekarang ditempati Riri adikku. Kuhempaskan tubuhku dengan kesal. Aku baru saja akan memejamkan mataku saat samar-samar kudengar Ibu mengetuk pintu. Aku bangkit dengan malas.
”Kenapa Hen? Ada masalah dengan Ridwan?” Ibu membuka percakapan tanpa basa-basi. Aku mengangguk. Ibu memang tidak pernah bisa dibohongi. Ia selalu berhasil menebak dengan jitu.
Walau awalnya tersendat, akhirnya aku bercerita juga kepada Ibu. Mataku berkaca-kaca. Aku menumpahkan kekesalanku kepada Ibu. Ibu tersenyum mendengar ceritaku. Ia mengusap rambutku. ”Hen, mungkin semua ini salah Ibu dan Bapak yang terlalu memanjakan kamu. Sehingga kamu menjadi terganggu dengan sikap suamimu. Cobalah, Hen pikirkan baik-baik. Apa kekurangan Ridwan? Ia suami yang baik. Setia, jujur dan pekerja keras. Ridwan itu tidak pernah kasar sama kamu, rajin ibadah. Ia juga baik dan hormat kepada Ibu dan Bapak. Tidak semua suami seperti dia, Hen. Banyak orang yang dizholimi suaminya. Na’udzubillah!” Kata Ibu.
Aku terdiam. Yah, betul sih apa yang dikatakan Ibu. ”Tapi Bu, dia itu keterlaluan sekali. Masak Ulang tahun perkawinan sendiri tiga kali lupa. Lagi pula, dia itu sama sekali tidak punya waktu buat aku. Aku kan istrinya, bu. Bukan cuma bagian dari perabot rumah tangga yang hanya perlu ditengok sekali-sekali.” Aku masih kesal. Walaupun dalam hati aku membenarkan apa yang diucapkan Ibu.
Ya, selain sifat kurang romantisnya, sebenarnya apa kekurangan Aa’? Hampir tidak ada. Sebenarnya, ia berusaha sekuat tenaga untuk membahagiakanku dengan caranya sendiri. Ia selalu mendorongku untuk menambah ilmu dan memperluas wawasanku. Ia juga selalu menyemangatiku untuk lebih rajin beribadah dan selalu berbaik sangka kepada orang lain. Soal kesetiaan? Tidak diragukan. Diah satu kantor dengannya. Dan ia selalu bercerita denganku bagaimana Aa’ bersikap terhadap rekan-rekan wanitanya di kantor. Aa’ tidak pernah meladeni ajakan Anita yang tidak juga bosan menggoda dan mengajaknya kencan. Padahal kalau mau, dengan penampilannya yang selalu rapi dan cool seperti itu, tidak sulit buatnya menarik perhatian lawan jenis.
”Hen, kalau kamu merasa uring-uringan seperti itu, sebenarnya bukan Ridwan yang bermasalah. Persoalannya hanya satu, kamu kehilangan rasa syukur…” Ibu berkata tenang.
Aku memandang Ibu. Perkataan Ibu benar-benar menohokku. Ya, Ibu benar. Aku kehilangan rasa syukur. Bukankah baru dua minggu yang lalu aku membujuk Ranti, salah seorang sahabatku yang stres karena suaminya berselingkuh dengan wanita lain dan sangat kasar kepadanya? Bukankah aku yang mengajaknya ke dokter untuk mengobati memar yang ada di beberapa bagian tubuhnya karena dipukuli suaminya?
Pelan-pelan, rasa bersalah timbul dalam hatiku. Kalau memang aku ingin menghabiskan waktu dengannya hari ini, mengapa aku tidak mengatakannya jauh-jauh hari agar ia dapat mengatur jadualnya? Bukankah aku bisa mengingatkannya dengan manis bahwa aku ingin pergi dengannya berdua saja hari ini. Mengapa aku tidak mencoba mengatakan kepadanya, bahwa aku ingin ia bersikap lebih romantis? Bahwa aku merasa tersisih karena kesibukannya? Bahwa aku sebenarnya takut tidak lagi dicintai?
Aku segera pamit kepada Ibu. Aku bergegas pulang untuk membereskan rumah dan menyiapkan makan malam yang romantis di rumah. Aku tidak memberitahunya. Aku ingin membuat kejutan untuknya.
Makan malam sudah siap. Aku menyiapkan masakan kegemaran Aa’ lengkap dengan rangkaian mawar merah di meja makan. Jam tujuh malam, Aa’ belum pulang. Aku menunggu dengan sabar. Jam sembilan malam, aku hanya menerima smsnya. Maaf aku terlambat pulang. Tugasku belum selesai. Makanan di meja sudah dingin. Mataku sudah berat, tetapi aku tetap menunggunya di ruang tamu.
Aku terbangun dengan kaget. Ya Allah, aku tertidur. Kulirik jam dinding, jam 11 malam. Aku bangkit. Seikat mawar merah tergeletak di meja. Di sebelahnya, tergeletak kartu ucapan dan kotak perhiasan mungil. Aa’ tertidur pulas di karpet. Ia belum membuka dasi dan kaos kakinya.
Kuambil kartu ucapan itu dan kubuka. Sebait puisi membuatku tersenyum.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Lewat kata yang tak sempat disampaikan
Awan kepada air yang menjadikannya tiada
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat diucapkan
Kayu kepada api yang menjadikannya abu. *
0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Diposting oleh juristianda di 04.03

Lirik Lagu Ya Saman (Palembang)

Lirik Lagu Ya Saman (Palembang / Sumatera Selatan)
Cipt : Kamsul A Harla

#jelik belumban perau di sungai musi
janganlah lupo beli telok abang
cantik rupo penyabar dan baik hati
adek manis berambut panjang di kuncit kepang
lika liku banyu batang ari semilan
mengalir bermuaro kei sungai musi jugo
elok lah bunga cindo menawan
muat kk siang tegenang malem tejago
pulao kemarao melah sungi musi ke sungsang
nagh ke pusri laju tesasar ke kalidoni
badan saroh pkiran resah hati teguncang
ngarepke adek kalu bae galak jadi bini

reff :
*ayayayayaya ya saman
pecak ny mudah tapi saroh nian
ayayayaya ya saman
nyari bini yang bener-bener setuluk an
ayayayayaya ya saman
pecak ny mudah tapi saroh nian
ayayayaya ya saman
nyari bini yang bener-bener setuluk an


aya yayaya saman
ya saman ya saman ya saman

back to #
Back to * 2x
0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Diposting oleh juristianda di 03.56

Pantun Percintaan

Coba-coba menanam mumbang
Moga-moga tumbuh kelapa
Coba-coba bertanam sayang
Moga-moga menjadi cinta

Limau purut lebat dipangkal
Sayang selasih condong uratnya
Angin ribut dapat ditangkal
Hati yang kasih apa obatnya


Ikan belanak hilir berenang
Burung dara membuat sarang
Makan tak enak tidur tak tenang
Hanya teringat dinda seorang

Anak kera diatas bukit
Dipanah oleh Indera Sakti
Dipandang muka senyum sedikit
Karena sama menaruh hati


Ikan sepat dimasak berlada
Kutunggu di gulai anak seberang
Jika tak dapat dimasa muda
Kutunggu sampai beranak seorang

Kalau tuan pergi ke Tanjung
Kirim saya sehelai baju
Kalau tuan menjadi burung
Sahaya menjadi ranting kayu

Kalau tuan pergi ke Tanjung
Belikan sahaya pisau lipat
Kalau tuan menjadi burung
Sahaya menjadi benang pengikat

Kalau tuan mencari buah
Sahaya pun mencari pandan
Jikalau tuan menjadi nyawa
Sahaya pun menjadi badan
0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Diposting oleh juristianda di 03.56

Berbalas Pantun

Berbalas pantun merupakan khazanah tradisi lisan budaya Melayu, dimana dua pihak atau lebih saling melemparkan pantun (jual - beli) yang mengandung isi atau maksud tujuan tertentu. Dalam tata-cara adat perkawinan suku Melayu, berbalas pantun sering dilakukan antara pihak mempelai laki-laki dengan pihak mempelai perempuan sebelum acara pernikahan ataupun bersanding di pelaminan terselenggara.

Tradisi lisan seperti ini juga dapat ditemui di beberapa masyarakat lainnya, misalna di masyarakat Sunda dikenal dengan sisindiran.
0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Diposting oleh juristianda di 03.55

Fungsi Pantun

Sebagai alat pemelihara bahasa, pantun berperan sebagai penjaga fungsi kata dan kemampuan menjaga alur berfikir. Pantun melatih seseorang berfikir tentang makna kata sebelum berujar. Ia juga melatih orang berfikir asosiatif, bahwa suatu kata bisa memiliki kaitan dengan kata yang lain.

Secara sosial pantun memiliki fungsi pergaulan yang kuat, bahkan hingga sekarang. Di kalangan pemuda sekarang, kemampuan berpantun biasanya dihargai. Pantun menunjukkan kecepatan seseorang dalam berfikir dan bermain-main dengan kata. Seringkali bercampur dengan bahasa-bahasa lain. Berikut contoh pantun (sebetulnya adalah karmina) dari kalangan pemuda:

Mawar merah tumbuh di dinding
Jangan marah, just kidding

Namun demikian, secara umum peran sosial pantun adalah sebagai alat penguat penyampaian pesan.

Menurut Sutan Takdir Alisjahbana fungsi sampiran terutama menyiapkan rima dan irama untuk mempermudah pendengar memahami isi pantun. Ini dapat dipahami karena pantun merupakan sastra lisan.

Meskipun pada umumnya sampiran tak berhubungan dengan isi terkadang bentuk sampiran membayangkan isi. Sebagai contoh dalam pantun ini:

Air dalam bertambah dalam
Hujan di hulu belum lagi teduh
Hati dendam bertambah dendam
Dendam dahulu belum lagi sembuh

Beberapa sarjana Eropa berusaha mencari aturan dalam pantun maupun puisi lama lainnya. Misalnya satu larik pantun biasanya terdiri atas 4-5 kata dan 8-12 suku kata. Namun aturan ini tak selalu berlaku.
0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Diposting oleh juristianda di 03.54
Hiu beli belana beli,
Udang di manggung beli pula.
Adik benci kakapun benci,
Orang dikampung benci pula.

Jurangan bernama Sutan Tahrir,
Muat beras bercampur pulut.
Selama adikku lahir,
Telah boleh kawan bergelut.

Jawi hitam tidak bertanduk,
Memakan rumput diatas munggu.
Lihatlah ayam tidak bertanduk,
Demikian hidup anak piatu.

Kulit lembut celupkan samak,
Mari dibuat tapak kasut.
Harta dunia janganlah tamak,
Kalau mati tidak mengikut.
0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Diposting oleh juristianda di 03.43
BUDAYA ETAM
Jalan-jalan sekitar taman
Jangan patahkan mawar berduri
Wahai kawan sesama seniman
Mari lestarikan budaya Etam
s
Anak badak mencari makan
Anak ketam di dalam tanah
Kalau tidak dilestarikan
Budaya Etam pastilah punah
s
Minum susu memakai rantang
Tumpah di bantal di atas tilam
Anak cucu di masa datang
Tidak kenal budaya Etam
s
kalau tilam sudahlah basah
Jemur sekarang di atas atap
Budaya etam sangatlah indah
Sungguh sayang, janganlah lenyap
s
terbang rendah burung peragam
Dari huma terbang ke hutan
Budaya daerah beraneka ragam
Mari bersama kita lestarikan
s
main gasing janganlah rebah
Memakai tali pelepah pisang
Budaya asing sudah merambah
Budaya asli janganlah hilang
s
Mari menyanyi sambil menari
Suara dua tinggi dan rendah
Budaya negeri tetap lestari
Negeri kita semakin indah
s
Air terjun bertangga dua
Tempat gadis mencuci kain
Syair, pantun, serta mamanda
Juga masih banyak yang lain
0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
Postingan Lama Beranda
Langganan: Postingan (Atom)

Sponsored

  • banners
  • banners
  • banners
  • banners

Avenged Sevenfold - Dear God

Blog Archive

  • ▼  2011 (47)
    • ▼  Desember (44)
      • Aku Ingin Mencintaimu Dengan SederhanaPenulis : In...
      • Lirik Lagu Ya Saman (Palembang) Lirik Lagu ...
      • Pantun Percintaan Coba-coba menanam mumbang ...
      • Berbalas Pantun Berbalas pantun merupakan kh...
      • Fungsi Pantun Sebagai alat pemelihara bahasa, pa...
      • Hiu beli belana beli, Udang di manggung beli pula....
      • BUDAYA ETAM Jalan-jalan sekitar taman Jangan pat...
      • ...
      • Kalau raja dan petani terjun bangunan, siapa yang ...
      • Orang apa boleh dibuat menggoreng? - Orang minyak....
      • Dia berdiri, tetapi dia kata dia sedang duduk. Sia...
      • Kris Dayanti Menghitung Hari Menghitung ha...
      • Berapa kaki seekor kerbau? - 8 (2 kiri, 2 kanan, 2...
      • Antara lelaki dan perempuan, yang mana lebih banya...
      • Cinta yang tak abadi Diatas pelaminan yang indah,...
      • Kalau kita campak batu ke dalam sungai, kenapa ia ...
      • Salahkah Aku ? Entah kenapa rindu ini ada dikala ...
      • kehadiran cinta hadirmu.. Memberi berjuta warna di...
      • Bintang apa paling dekat dengan bumi? - Bintang ti...
      • Kalau raja dan petani terjun bangunan, siapa yang ...
      • Andai Kau Jadi Milikku Sejak awal kita berjumpa D...
      • Ikan apa nama seperti orang? - Ikan bakar. Burger...
      • Selalu Menantimu ~ semenjak ada dirimu yang selal...
      • Bila dimasukkan jadi keras, bila keluar jadi lembi...
      • Kenapa biri-biri putih lebih banyak makan daripada...
      • Kereta ini besar, tetapi kalu diberi percuma tiada...
      • Kuih apa yang paling selamat? Kereta apa yang dah...
      • Kerja apakah yang paling meletihkan? Ada 2 mayat ...
      • Kenapa Penggali Kubur Gali Kubur Tak Pakai Selipar...
      • Banyak-banyak tempat, di manakah air tidak pernah ...
      • Kenapa lelaki perlu beristeri tiga? Kenapa burung...
      • Sekolah apakah yang tiada guru, murid, mahupun kak...
      • Pasukan bola manakah yang sukakan pedas? Stadium ...
      • Syarikat apakah yang terbesar di dunia? Air apaka...
      •   Kepada Seorang Ayah yang berbaha...
      • Tanpa judul
      • Aku dan Tulisanku Adakah orang akan bertanya akan...
      •   Kepergianmu Air matamu mengiris hatiku halus...
      • Lirik Lagu Rosemary – Supergirl (Ft. Gania) ...
      • VIRUS
      • Dear God Lyrics – Avenged Sevenfold ...
      • Lirik Lagu Jessei J-price tag(feat B.o.B)
      • Chrisye Cinta Yang Lain ( Feat Ungu ) ...
      • Avril Lavigne - When You're Gone (Album The Best D...
    • ►  November (3)

Followers

Mengenai Saya

Foto saya
juristianda
Lihat profil lengkapku

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

  • ▼  2011 (47)
    • ▼  Desember (44)
      • Aku Ingin Mencintaimu Dengan SederhanaPenulis : In...
      • Lirik Lagu Ya Saman (Palembang) Lirik Lagu ...
      • Pantun Percintaan Coba-coba menanam mumbang ...
      • Berbalas Pantun Berbalas pantun merupakan kh...
      • Fungsi Pantun Sebagai alat pemelihara bahasa, pa...
      • Hiu beli belana beli, Udang di manggung beli pula....
      • BUDAYA ETAM Jalan-jalan sekitar taman Jangan pat...
      • ...
      • Kalau raja dan petani terjun bangunan, siapa yang ...
      • Orang apa boleh dibuat menggoreng? - Orang minyak....
      • Dia berdiri, tetapi dia kata dia sedang duduk. Sia...
      • Kris Dayanti Menghitung Hari Menghitung ha...
      • Berapa kaki seekor kerbau? - 8 (2 kiri, 2 kanan, 2...
      • Antara lelaki dan perempuan, yang mana lebih banya...
      • Cinta yang tak abadi Diatas pelaminan yang indah,...
      • Kalau kita campak batu ke dalam sungai, kenapa ia ...
      • Salahkah Aku ? Entah kenapa rindu ini ada dikala ...
      • kehadiran cinta hadirmu.. Memberi berjuta warna di...
      • Bintang apa paling dekat dengan bumi? - Bintang ti...
      • Kalau raja dan petani terjun bangunan, siapa yang ...
      • Andai Kau Jadi Milikku Sejak awal kita berjumpa D...
      • Ikan apa nama seperti orang? - Ikan bakar. Burger...
      • Selalu Menantimu ~ semenjak ada dirimu yang selal...
      • Bila dimasukkan jadi keras, bila keluar jadi lembi...
      • Kenapa biri-biri putih lebih banyak makan daripada...
      • Kereta ini besar, tetapi kalu diberi percuma tiada...
      • Kuih apa yang paling selamat? Kereta apa yang dah...
      • Kerja apakah yang paling meletihkan? Ada 2 mayat ...
      • Kenapa Penggali Kubur Gali Kubur Tak Pakai Selipar...
      • Banyak-banyak tempat, di manakah air tidak pernah ...
      • Kenapa lelaki perlu beristeri tiga? Kenapa burung...
      • Sekolah apakah yang tiada guru, murid, mahupun kak...
      • Pasukan bola manakah yang sukakan pedas? Stadium ...
      • Syarikat apakah yang terbesar di dunia? Air apaka...
      •   Kepada Seorang Ayah yang berbaha...
      • Tanpa judul
      • Aku dan Tulisanku Adakah orang akan bertanya akan...
      •   Kepergianmu Air matamu mengiris hatiku halus...
      • Lirik Lagu Rosemary – Supergirl (Ft. Gania) ...
      • VIRUS
      • Dear God Lyrics – Avenged Sevenfold ...
      • Lirik Lagu Jessei J-price tag(feat B.o.B)
      • Chrisye Cinta Yang Lain ( Feat Ungu ) ...
      • Avril Lavigne - When You're Gone (Album The Best D...
    • ►  November (3)
 

© 2010 My Web Blog
designed by DT Website Templates | Bloggerized by Agus Ramadhani | Zoomtemplate.com